SEORANG biarawati Katolik dengan pakaian putih sederhana, merentangkan tangannya sambil berlutut di hadapan petugas polisi bersenjata di Myanmar. Dia memohon agar polisi memaafkan anak-anak yang melakukan aksi protes, dan mengambil nyawanya sebagai ganti.Tindakan keberaniannya di kota Myitkyina pada Senin terjadi ketika kondisi Myanmar sedang kacau setelah penggulingan pemimpin sipil, Aung San Suu Kyi oleh militer pada 1 Februari.
“Anak-anak panik dan lari ke depan. Saya tidak bisa berbuat apa-apa tetapi saya berdoa agar Tuhan menyelamatkan dan membantu anak-anak,” tuturnya. Para pelayat mengangkat tiga jari sebagai simbol perlawanan, saat ansambel musik pemain instrumen kuningan, penabuh genderang dan seorang bagpiper berseragam putih bersih memimpin prosesi pemakaman.
Senin bukanlah pertemuan pertama Suster Ann Rose Nu Tawng dengan pasukan keamanan. Pada 28 Februari dia membuat permohonan yang sama untuk meminta belas kasihan, berjalan perlahan ke arah polisi dengan perlengkapan anti huru hara, berlutut dan memohon agar mereka berhenti.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »