Kita tentu berharap agar langkah yang diambil pimpinan Polri tidak hanya penindakan. Upaya pencegahan secara masif juga harus dilakukan pada jajaran kepolisian di seluruh Indonesia. Salah satu upaya pencegahan itu adalah dengan terus menerus memberikan sosialisasi di jajaran polisi tentang bahaya narkoba.
Beberapa waktu lalu seorang perwira polisi mengatakan bahwa dirinya masih bisa kompromi terhadap beberapa kasus pidana, namun tidak bisa untuk kasus narkotika. Dia beralasan, narkoba akan merusak generasi bangsa, termasuk anak-anaknya yang masih berusia muda. Oknum Polri yang terlibat jaringan pengedar narkotika memang akan mendapatkan penghasilan tambahan yang sangat besar. Namun, tanpa dia sadari, perbuatannya itu telah merusak generasi penerus bangsa yang harus menghadapi persaingan global yang ketat. Oleh karena itu, kita memaklumi penyebutan “pengkhianat bangsa” yang dilontarkan Kapolda Riau terhadap anak buahnya yang terlibat peredaran narkoba.
Langkah pencegahan lain adalah dengan tidak menutupi kasus-kasus narkotika yang melibatkan oknum aparat. Mabes Polri harus terus mengungkapkan ke publik bila ada oknum anggotanya yang terlibat dan hukuman berat apa yang telah diberikan. Bahkan, sebagai anggota institusi penegak hukum, oknum aparat yang hanya sebagai pemakai juga harus diberi sanksi pidana, karena sejatinya dia mengetahui bahwa pemakaian narkotika itu melanggar hukum dan merusak bangsa.
PR bagi Kemenkumham_RI kompolnas_ri LaolyYasonna
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »