JawaPos.com – Pengamat ekonomi dari Institute For Demographic and Poverty Studies , Askar Muhammad mengatakan, berkat kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah atau biji nikel oleh Presiden Joko Widodo , pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat.
Baca juga:Topang Transisi Energi, Indonesia Penghasil Nikel Terbesar di Dunia“Dan saat ini turunannya itu menjadi besar kontribusinya,” imbuh Askar. Baca juga:Industri Nikel Berpotensi Topang Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi“Tapi pasca dilarang ekspor biji nikel kontribusinya itu sudah sampai 5 persen dan bahkan kemarin terakhir 5,9 persen hampir 6 persen artinya memang ini justru jadi salah satu sektor pendongkrak industri manufaktur kita yang sangat kita butuhkan di negara-negara maju,” imbuhnya
Baca juga:MAKI Tagih Kejagung Soal LO Kejati Sulsel Terkait Tambang NikelSebagaimana diketahui, pelarangan kebijakan ekspor mulai sejak 1 Januari 2020 lalu oleh Presiden Jokowi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah di dalam negeri dan menggalakkan hilirisasi nikel.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »