Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari edukasi lewat media sosial, dokter Aini Soeyono dan suami, Aristo Farabi merintis Klinik Bayi Jenius. Klinik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah ini pun baru buka pada 3 Agustus 2020, tepat saat pandemi COVID-19 melanda. Keberanian dan optimisme membuka klinik demi melayani kesehatan ibu dan anak menjadi kekuatan besar.
“Kami memang punya konsep, dipilih sesuai bidang yang suami Saya geluti, yaitu kebidanan dan kandungan. Intinya, konsep pelayanan kesehatan yang berpusat pada kebutuhan perempuan, ibu, dan anak,” imbuh Aini. Agar tidak terjadi penumpukan di klinik, jadwal kedatangan pasien diatur. Sebelum datang ke klinik, pasien mendaftar secara daring. Pendaftaran daring juga memperpendek waktu tunggu, sehingga pasien tidak menunggu lama. Cara ini pun meminimalisir penularan virus Corona.
“Pastinya tentang kesehatan ibu anak dan kecantikan. Kebetulan ada satu dokter obgyn, dua dokter anak, dan satu spesialis kulit. Jadi, ada seputar kesehatan kandungan kebidanan, anak, serta kulit dan kecantikan,” Di sisi lain, bila terjadi kegawatdaruratan, kata Aini, pasien akan dirujuk ke rumah sakit, tidak bisa diatasi di klinik. Kalau bukan kasus kegawatdaruratan, pelayanan di Klinik Bayi Jenius diberikan sesuai kompetensi atau sarana yang ada.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »