di kawasan penambangan dan industri pengolahan nikel grup Harita Nickel yang berada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sabtu ., Halmahera Tengah, Maluku Utara. Keputusan diambil karena adanya perubahan lanskap pasar nikel global. Namun, masalah lingkungan diduga juga menjadi alasannya.
Pelaksanaan Sonic Bay Project di Kawasan Industri Teluk Weda ini menjadi salah satu investasi strategis di Indonesia. Pada April 2023, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Chief Executive Officer BASF 2018-2024 Martin Brudermuller di Jerman untuk membahas rencana ini. Pertemuan juga dihadiri petinggi Eramet dan Volkswagen.Anggota Dewan Eksekutif Direksi BASF, Anup Kothari, menjelaskan, mundurnya perusahaan didasarkan pada perubahan signifikan dari lanskap pasar nikel global.
Sejak dua dekade lalu, perusahaan asal Perancis ini cukup aktif di Indonesia. Bersama perusahaan China, Tsingshan, dan Pemerintah Indonesia, Eramet juga mengelola konsesi tambang nikel lewat konsorsium PT Weda Bay Nickel. Direktur Eksekutif Energy Shift Institute Putra Adhiguna menjelaskan, isu lingkungan di Indonesia kini menjadi perhatian besar internasional. Terbaru, organisasi kemanusiaan asal Inggris, Survival International, menyoroti praktik pertambangan di wilayah Weda yang diduga membahayakan keberlangsungan masyarakat suku pedalaman O’Hongana Manyawa. Perusahaan dari Eropa dinilai sangat menaruh kekhawatiran besar mengenai ini.
Kendaraan Listrik Utama Basf Berita Aktual Industri Nikel Eramet Weda Bay Nickel Weda Sdgs SDG08-Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »