Jakarta, Beritasatu.com - Rencana pemerintah menaikkan tarif iuran peserta JKN-KIS untuk mengurangi defisit BPJS Kesehatan hingga saat ini belum direalisasikan. Kabarnya pemerintah masih menunggu Peraturan Presiden yang sedang dalam proses revisi. Namun, rencana kenaikan ini masih menuai pro dan kontra di masyarakat sampai sekarang. Salah satu masalah baru yang dikhawatirkan akan muncul akibat kenaikan iuran adalah banyak peserta yang memilih turun kelas.
“Jadi dari pendapatan yang tadinya bisa didapat, justru hilang ketika tarifnya dinaikkan sampai 100%. Memang tidak semua yang turun, tetapi potensi pendapatan berkurang tetap besar,” kata Timboel kepada SP, Selasa pagi. Sedangkan kelas II dengan iuran yang naik menjadi Rp 110.000 per orang, maka kepala rumah tangga membayar sebesar Rp 550.000 tiap bulan. Dari sisi kemampuan membayar, segmen peserta ini mungkin saja mampu membayar. Persoalannya, menurut Timboel, kualitas pelayanan yang diperoleh dengan peserta lain sama saja, sementara besaran iurannya berbeda.
Sebelumnya, aktuaris BPJSK Ocke Kurniandi, mengatakan, rencana pemerintah menaikkan iuran peserta mandiri kelas II dan kelas I hingga 100% adalah langkah tepat untuk menyelamatkan program JKN dari defisit. Potensi turun kelas, menurutnya tidak berpengaruh ke pendapatan BPJSK dengan ketentuan kepatuhan dan kemampuan membayarnya lancar.
Menurut Timboel, turun kelas justru menciptakan moral hazard dari peserta. Peserta berbondong-bondong turun ke kelas III karena ingin membayar iuran lebih kecil. Namun begitu sakit dan dirawat di rumah sakit, mereka minta naik kelas dengan hanya membayar selisih biaya Ina CBGs.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Demo Mahasiswa tak Hanya di Jakarta, Banyak Banget TuntutannyaAksi unjuk rasa alias demo mahasiswa hari ini tidak hanya di depan gedung DPR di Senayan, tetapi ada juga di Palembang. DemoMahasiswa
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »