Banjir yang diakibatkan hujan deras di Sungai Kuma, Yatsuhiro, Prefektur Kumamoto, Sabtu 4 Juli 2020. - Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang terjadi setelah hujan deras di Pulau Kyushu, Jepang, naik jadi 20 orang. Sementara itu sebanyak 14 orang di antaranya masih hilang, demikian isi siaran televisi resmi pemerintah, NHK, Minggu.
Otoritas setempat memprediksi hujan deras masih akan turun setelah banjir merendam Prefektur Kumamoto, Sabtu . Insiden itu jadi bencana alam terburuk di Jepang setelah adanya Badai Hagibis pada Oktober tahun lalu. Badai pada 2019 itu menyebabkan 90 orang meninggal dunia. Perdana Menteri Shinzo Abe saat rapat dengan gugus tugas bencana meminta petugas meningkatkan operasi pencarian dan penyelamatan.
"Tidak ada yang lebih penting daripada menyelamatkan nyawa. Tolong bekerja sampai malam untuk mencari warga yang hilang," kata Abe setelah siaran televisi di Jepang menunjukkan gambar mobil-mobil yang terbalik, warga menyerok lumpur dari rumah mereka, dan tentara mengevakuasi warga dengan perahu.Siaran TV juga menunjukkan sebuah pusat kebugaran diubah fungsinya jadi pusat evakuasi yang dilengkapi dengan masker, disinfektan, dan termometer untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Hujan menyebabkan daya tahan tanah rapuh. Kemungkinan besar akan terjadi longsor, tanpa perlu lagi ada hujan," tambah Badan Meteorologi Jepang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »