Bus-bus, yang membawa para pengungsi beserta barang milik mereka, bergerak dari kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh Selatan pada hari Kamis . Sejumlah kerabat pengungsi itu menangis dan mengejar kendaraan-kendaraan yang mulai bergerak tersebut.
Khulsuma Khatun , mengungkapkan putrinya, Fatima Begum bersama menantu laki-lakinya dibawa "secara paksa" ke kamp pengungsi sementara dan "disiksa," oleh pihak keamanan Bangladesh. “Pertama-tama ayah saya ditangkap polisi. Ia dipukuli dengan kejam setelah ditangkap. Ayah dimasukkan ke dalam sel gelap selama sehari semalam dan diancam dengan pistol lalu dipukuli dengan tongkat besar. Mereka menyiksa ayah saya dengan sangat buruk dan memintanya untuk memilih antara mati atau pergi. Saat itulah ayah saya setuju untuk pergi ke Bhashan Char, demi menyelamatkan nyawanya. Ibu saya tidak setuju tapi karena ayah saya pergi, ibu saya juga pergi,” kata Jannat Ara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.