JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta optimistis jalan layang memutar Tanjung Barat dan Lenteng Agung bisa mengurai kemacetan di Jalan Tanjung Barat Raya dan Lenteng Agung Raya. Sebab, kendaraan yang akan berputar tidak lagi harus antre saban kereta rel listrik melintas."Kalau dulu kan, tiap ada kereta lewat, harus nunggu," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Budi Setiawan kepada Tempo, kemarin.
Selama ini, kendaraan yang akan berputar di Tanjung Barat dan Lenteng Agung harus melintasi rel. Akibatnya, kerap terjadi antrean, mengingat Commuter Line rute Bogor-Depok-Jakarta bisa lewat tiap lima menit. Kalau pun ada pengendara yang"beruntung" memutar saat kereta masih jauh, tetap harus pelan-pelan saat menyeberangi rel karena permukaan jalan yang tidak rata.
Peneliti dari Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Joga, ragu akan klaim pemerintah provinsi itu. Menurut dia, kemacetan tetap akan terbentuk akibat tingginya volume kendaraan. Ruas tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Jakarta dan Depok. Sejak perumahan menjamur di Depok pada akhir 1990-an, Lenteng Agung dan Tanjung Barat kerap menjadi simpul kemacetan.
Nirwono mencontohkan jalan layang non-tol Antasari-Blok M, Jakarta Selatan, dan flyover Kampung Melayu-Tanah Abang yang tetap macet pada jam sibuk saat mobil menuruni lintasan itu. Contoh lainnya ialah underpass Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang juga macet pada jam sibuk. Laju kendaraan yang mengarah ke Ragunan akan tersendat begitu tiba di ujung terowongan karena adanya penyempitan lajur jalan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »