Perlu diketahui, ransomware merupakan malware kriptovirologi yang mampu memblokir akses ke data korban secara permanen, kecuali tebasan dibayarkan. Berdasarkan data Statistica, terdapat lebih dari 623 juta serangan ransomware pada 2021. Dalam tiga tahun terakhir, serangan ransomware menembus angka 1 miliar.
Kinerja Badan Siber dan Sandi Negara dan Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung menjadi sorotan usai insiden tersebut. Bahkan, Komisi I DPR RI mengungkap bahwa tak adanya back up data pada PDN usai kasus penyerangan ransomware merupakan sebuah kebodohan.Serangan ransomware di Indonesia tidak hanya menginfeksi komputer, tetapi juga menargetkan perangkat seluler dan Internet of Things .
Selain asisten profesor, Erza Aminanto adalah seorang peneliti di National Institute of Information and Communications Technology , Tokyo, Jepang pada bidang AI x Security dan dosen Universitas Indonesia di bidang kejahatan dunia maya.Layaknya virus yang bermutasi, ransomware mengeksploitasi kemajuan teknologi seraya mencari celah kerentanan manusia dalam berkegiatan siber.
Kedua, penting untuk memperkenalkan redundansi sebagai upaya mengurangi risiko kegagalan sistem secara keseluruhan. Redundansi dapat mencakup perangkat keras ganda, penyimpanan awan , atau server cadangan yang siap beroperasi jika sistem utama gagal.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »