“Parahnya lagi bisa menimbulkan risiko saat dikendarai, seperti handling mobil yang berkurang, jarak pengereman yang mengalami degradasi. Apalagi bagi yang melintas ruas tol yang didominasi dengan lintasan lurus, akan sangat berbahaya ketika asal tancap gas dalam kondisi bobot mobil berlebih,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Minggu .Sejumlah kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu .
Didi melanjutkan, sebaiknya pemilik mobil melihat buku panduan mengenai bobot maksimal yang bisa ditampung mobilnya.yang akan dibawa dalam perjalanan, dan perlu diingat jangan hanya bobot barang saja tetapi juga memperhatikan seberapa banyak penumpang yang ikut,” katanya.Biasanya, payload dari sebuah mobil bisa dilihat dari berat kosong dan kotor. Dari keterangan masing-masing tersebut tinggal dikurangi, dan jumlahnya akan menjadi hasil maksimal daya angkut mobil.
Misal, mobil memiliki berat kotor 2.250 kg dan kosong sekitar 1.850 kg, maka jumlah beban yang dapat diangkut sebesar 400 kg. Dari jumlah tersebut, pemilik kendaraan tinggal mengukur bobot barang bawaan serta memprediksi berat badan dari masing-masing penumpang. “Usahakan barang yang tidak penting dikurangi, perlu diingat selain risiko fatal, berkendara dengan muatan banyak bisa merugikan dari sisi efisiensi bahan bakar juga mengurangi kenyamanan di dalam kabin bagi penumpang,” tutur Didi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »