Munculnya model penjualan daging melalui media sosial seperti Instagram di Indonesia, dikhawatirkan dapat mengganggu perdagangan ternak sapi Australia secara tradisional. Kekhawatiran ini disampaikan salah satu pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan daging sapi Australia, Jimmy Halim, kepada ABC.
"Mereka menawarkan daging sapi dengan harga tertentu dan pelanggan kemudian menghubungi mereka melalui Instagram atau WhatsApp. Begitu caranya," kata Jimmy.Jimmy yang memiliki usaha penggemukan dan pemotongan ternak di Indonesia, memiliki mitra usaha di Australia Utara. "Konsumen mau mencoba Instagram dan melakukan transaksi di Instagram karena pemilik akun mampu memenuhi permintaan dengan harga yang cocok dan relatif cepat," jelas Jimmy.
Sekarang tinggal separuhnya. Tahun lalu, nilai perdagangan ternak sapi Australia ke Indonesia mencapai 630 juta dolar. "Baru tujuh atau delapan tahun terakhir ini muncul fokus pada harga. Sejak larangan itu muncul masalah satu demi satu."Koki pada Ritz Carlton Jakarta Sean Macdougall secara terpisah menjelaskan pada saat berlakunya larangan itu, sebenarnya muncul pasar gelap daging sapi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »