MENINGKATNYA tren impor sampah plastik mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengancam kelestarian lingkungan.
"Sampah serat kertas dan plastik dibutuhkan untuk industri. Namun, tidak terkendalinya impor cenderung merusak lingkungan, khususnya limbah yang tidak bisa didaur ulang. Langkah pengendalian harus dilakukan," kata Jokowi. Kepala Negara berharap para menteri Kabinet Kerja menyatukan persepsi atas impor sampah dan limbah untuk kebutuhan industri tersebut. "Saya tidak ingin ada perbedaan pandangan yang menghambat penanganan impor sampah dan limbah."
"Memang Indonesia mau menjadi bank sampah? Hanya itu upaya yang bisa dilakukan pemerintah. Namun, tidak tertutup kemungkinan nantinya importir diproses hukum," ujar Siti di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin .Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK, Rosa Vivien Ratnawati, sependapat dengan Menteri LHK yang menekankan langkah reekspor untuk menuntaskan persoalan impor sampah berbahaya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tegas Tolak Sampah ImporSepanjang 29 Juli-3 Agustus 2019 sudah 49 kontainer berisi limbah dan sampah yg dikembalikan ke negara asal. Langkah ini lebih jitu ketimbang pemidanaan yg bisa memakan waktu lama, yg akhirnya tdk cukup memenuhi tenggat pengembalian kontainer. Bagaimana pendapat Anda?EditorialMI Kami baru saja mengirimkan tulisan (opini) ke alamat email MI (redaksi.micom.com). Mohon konfirmasi apakah alamat itu tepat atau tidak. Terima kasih.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »