Oleh karena itu, kontribusi kelima negara ini dinilai sangat penting untuk mewujudkan transisi energi bersih di Asean.
Pada 2030, Vietnam akan menghasilkan 18% listrik dari tenaga matahari dan angin secara total, Filipina 16,5%, dan Thailand 9,6%. Malaysia dan Indonesia masing-masing akan mencapai 3,4% dan 2%. Hal ini tidak sejalan dengan jalur menuju emisi nol yang diusung IEA. Indonesia sendiri berencana menambah 4,68 GW kapasitas tenaga surya dan 0,6 GW tenaga bayu pada 2030, sebagaimana tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN 2021-2030, yang disebut-sebut sebagai RUPTL"terhijau".
Dengan laju seperti ini, hanya 5% dari peningkatan permintaan akan bisa dipenuhi oleh matahari dan angin.Analis Kelistrikan Asia EMBER Achmed Edianto menilai bahwa pemerintah harus memaksimalkan energi matahari dan angin, seperti yang dilakukan oleh China, India, dan sebagian besar negara-negara di dunia. Pasalnya, harga bahan bakar fosil saat ini telah melambung tinggi, sementara harga energi surya dan angin tetap rendah dan terjangkau.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »