ASEAN akhirnya tunjuk Menlu Brunei jadi utusan khusus: 'Myanmar harus bekerja sama agar keluar dari krisis berlapis-lapis'Menteri luar negeri kedua Brunei Darussalam, Erywan Yusof, ditunjuk sebagai utusan khusus ke Myanmar.
Penunjukan Yusof sebagai utusan khusus untuk Myanmar adalah bagian dari lima poin kesepakatan yang ditandatangani dalam Pertemuan Pemimpin ASEAN yang berakhir 24 April lalu.Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto R. Suryodipuro, mengatakan pernyataan gabungan ini didorong Indonesia.
"Sejak kudeta 1 Februari lalu, setiap dokumen resmi, bukan dimulai dengan 'we the minister' tapi 'the meeting'," paparnya.Presiden Joko Widodo menghadiri Pertemuan Pemimpin ASEAN yang membahas Myanmar di Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta, Sabtu ."Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya," demikian kesepakatan pada poin pertama.
"Perlu dibentuk special envoy ASEAN yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar," ujarnya. Min Aung Hlaing, pemimpin militer yang berada di balik kudeta Myanmar, tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu , pukul 11.00 WIB untuk menghadiri pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta—pertemuan pertama sejak kudeta Februari lalu.. Sang jenderal, yang mengenakan masker, disambut oleh Duta Besar Myanmar untuk Republik Indonesia Ei Ei Khin Aye dan Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto dengan mengatupkan kedua telapak tangan pada dada.
Aksi protes di Jakarta ini disambut ribuan komentar netizen Myanmar yang berterima kasih atas solidaritas warga Indonesia. "Apakah Presiden Jokowi akan berjabat tangan dengan Min Aung Hlaing yang melakukan genosida Rohingya dan membunuh 700 orang Burma lainnya," cuit Kyaw Win. "Undanglah pemerintahan NUG."
Sejauh ini, kepala negara yang hadir termasuk Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, dan PM Vietnam, Pham Minh Chinh. Adapun PM Thailand, Prayuth Chan-ocha mengatakan akan diwakili Don Pramudwinai, yang juga menteri luar negeri. Dalam beberapa pekan terakhir, militer Myanmar telah menggunakan granat lontar atas warga sipil dan jet-jet tempur dalam melawan kaum pemberontak di sejumlah daerah.Karena yakin bahwa rangkaian sanksi ekonomi yang telah diterapkan hanya akan berdampak terbatas bagi pimpinan militer Myanmar, pemerintah negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Timur telah mengimbau mitra-mitra mereka di Asia Tenggara untuk memimpin upaya mengatasi krisis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »