tidak lepas dari kisah Lubdaka yang ditulis Empu Tanakung. Dikisahkan, seorang pemburu binatang memiliki banyak dosa karena membunuh binatang tak bersalah.
Suatu malam ia terpaksa bermalam di hutan sambil berdiam diri di atas pohon agar tidak tidur dan terjatuh. Tanpa dia sadari, malam itu adalah hari Siwaratri. Sambil bermalam, ia menyesali semua perbuatannya membunuh binatang tak bersalah dan berjanji dalam hati untuk tidak melakukannya lagi. Setelah meninggal, arwah sang pemburu binatang dimasukkan ke neraka.
Pada waktu itu, muncullah Dewa Siwa yang membebaskan sang pemburu binatang. Pasukan Cikrabala yang bertugas membawa pemburu ke neraka mempertanyakan hal tersebut. Dewa Siwa menjelaskan sang pemburu telah menebus dosa-dosanya dengan begadang semalaman dan menyesali perbuatannya sehingga berhak mendapat pengampunan. Kisah itu pun menggambarkan Hari Raya Siwaratri, yakni malam peleburan dosa.
Bukan peleburan dosa sih menurut saya, tapi perenungan dosa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »