Rumah contoh di Talaga Bestari, Tangerang, Banten. Merespons pandemi Covid-19 , rumah dirancang dengan mengutamakan kesehatan dan keamanan penghuninya.
Arsitek Joko Adianto mengatakan, sekalipun vaksin Covid-19 akan ada dalam waktu dekat, arsitektur rumah sehat akan tetap bertahan dan menjadi standar baru dalam merencanakan, memilih, dan menempati hunian. ”Menambah jendela di rumah atau membangun atap rumah yang memungkinkan masuknya cahaya matahari bisa menjadi pertimbangan untuk mereka yang tinggal di kawasan padat penduduk,” kata Joko.
Memasuki kompleks perumahan, suasana hijau dengan pohon-pohon tinggi dan rimbun menyegarkan jiwa. Kompleks hunian yang menempati luas lahan 26 hektar itu sebagian besar memang difungsikan sebagai lahan hijau. Keberadaan taman dan fasilitas publik sangat penting untuk penghuni yang ingin melepas penat setelah lelah bekerja dari rumah.
”Penghuni rumah dengan latar belakang keluarga akan biasanya membutuhkan rumah yang luas dengan banyak ruangan untuk berbagai aktivitas. Sementara penghunibiasanya memilih tempat tinggal di pusat kota untuk mengurangi perjalanan ke kantor,” katanya.Jalan utama perumahan Serenia Hills, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa , rindang dengan pepohonan yang hijau.
Minat Covid-19 Arsitektur Di Masa Pandemi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »