Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia , jumlah investor pasar modal terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Terdapat sekitar 11,4 juta investor per Juli 2023, naik 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Juli 2022, angkanya terdongkrak hingga 60 persen dari Juli 2021.Menurut Direktur Utama PT OCBC Sekuritas Indonesia Betty Goenawan, pihaknya berupaya melakukan literasi dan inklusi keuangan berkelanjutan.
”Sebagai bagian inklusi, setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai perjalanan investasinya, tanpa harus khawatir tentang nominal yang besar dan dapat diakses dari mana saja,” ujar Betty di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin .bernama ONETrader.
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, kemunculan aplikasi investasi bakal makin marak. Fenomena ini merupakan bentuk perubahan gaya hidup karena segala sesuatu terkoneksi dengan internet. ” ini kalau perusahaan sekuritas, perusahaan investasi tidak melakukan , pasti ketinggalan,” ujar Piter.Investor ritel, Piter menambahkan, merupakan pihak yang turut memengaruhi kapitalisasi pasar modal. Alhasil, makin banyak jumlah investor ritel, makin baik iklim investasi di pasar modal.
”Ujung-ujungnya akan bantu emiten juga, baik yang lama maupun yang akan melakukan penawaran umum perdana ,” katanya.Piter mengingatkan agar perusahaan-perusahaan di balik aplikasimemastikan keamanan seluruh transaksi. Selain itu, unsur kelancaran dan privasi data wajib dijaga.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »