tahi kelelawar merupakan salah satu bahan paling populer dalam pengobatan tradisional China. Bahan ini digunakan untuk mengobati gangguan mata, stasis darah dan emboli.
Pada 2005, pakar virus yang berkantor pusat di Wuhan, Shi Zhengli, yang sekarang dikenal sebagai "Perempuan Kelelawar" China, mengidentifikasi puluhan virus corona mirip Sindrom Pernafasan Akut Parah yang mematikan, yang ditemukan dalam sampel tahi kelelawar yang dikumpulkan Shi dan timnya di gua-gua.
Salah satu sampel tahi itu mengandung jenis virus yang 96 persen identik dengan virus corona yang saat ini menyebar di seluruh dunia. Baru-baru ini, enam virus corona yang paling baru ditemukan dalam sampel tahi kelelawar dari 464 kelelawar oleh tim yang dipimpin oleh ilmuwan Smithsonian, Marc Valitutto. Menurut penelitian, virus-virus ini juga termasuk dalam rumpun keluarga yang sama dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
Knp hrus tai y
Jadi ingat kopi luwak🤦
Yikes 😖😷 Dikenal sebagai Ye Ming Sha, atau Night Ling Sand, tahi kelelawar merupakan salah satu bahan paling populer dalam pengobatan tradisional China. Bahan ini digunakan untuk mengobati gangguan mata, stasis darah dan emboli
Jadi inget film aceventura. Guano!
Dr cines Si wuhan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »