Kencangnya laporan mengenai kecelakaan pesawat yang beredar di media massa membuat banyak orang mempertanyakan keamanan dalam transportasi penerbangan.
Tidak hanya itu saja, insiden-insiden kecil lainnya seperti ketika roda pesawat seberat 200 pon jatuh saat lepas landas kemudian menimpa kendaraan yang sedang diparkir di tanah, mesin pesawat terbakar. Sebuah pesawat jet tiba di bandara hanya untuk menemukan sebuah panel yang hilang. Semua insiden ini menarik perhatian layaknya seorang Kardashian di media sosial.
Tiga penumpang tewas pada 2013 ketika sebuah pesawat Asiana Airlines pecah dan jatuh di dekat landasan pacu di San Francisco. Itu berarti hampir sama banyaknya dengan jumlah orang yang meninggal di jalan raya dan jalan raya setiap jamnya, secara rata-rata, dengan jumlah orang yang meninggal dalam kecelakaan penerbangan komersial di Amerika Serikat dalam 15 tahun. Namun, bentuk penerbangan lainnya tidak seaman itu.
Ketika Anda mengontrol jumlah jarak tempuh yang jauh lebih tinggi yang ditempuh oleh pesawat, jelas jauh lebih berbahaya untuk melakukan perjalanan di darat daripada terbang dengan maskapai penerbangan komersial AS. Rekor industri perjalanan pesawat terbang AS yang nyaris bebas dari kecelakaan memanglah buah dari upaya otoritas penerbangan, maskapai, dan produsen pesawat terbang, terlepas dari kritik yang dilontarkan kepada ketiga kelompok tersebut baru-baru ini.
Jika pintu meledak pada ketinggian jelajah normal 35.000 kaki, atau berjam-jam dari bandara terdekat di atas Samudra Pasifik yang terbuka, atau jika sumbatnya langsung kembali dan mengenai ekor pesawat dan menyebabkan kerusakan, kemungkinan besar akan menyebabkan hilangnya pesawat dan 177 orang di dalamnya.
NTSB kemudian memutuskan bahwa jet Air Canada berada dalam jarak 100 kaki dari tanah sebelum lepas landas lagi tanpa melakukan kontak dengan salah satu pesawat penumpang yang ada di darat. Regulator keselamatan mengatakan bahwa ada lebih dari 1.000 orang di empat pesawat yang akan terenggut nyawanya jika kecelakaan itu tidak dapat dihindari pada saat-saat terakhir.'Pilot, pengawas lalu lintas udara, mekanik - mereka semua manusia, dan manusia bisa melakukan kesalahan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »