Antibiotik ampuh sembuhkan COVID-19 di Italia? Ini faktanya

  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 54 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 78%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Cek fakta: Benarkah antibiotik ampuh untuk mengobati COVID-19?

Jakarta - Sebuah unggahan di media sosial Facebook baru-baru ini jadi perhatian warganet karena menyebutkan antibiotik diklaim dapat menyembuhkan virus corona.

Pada lini masanya, sang pemilik akun Facebook menyebut para dokter di Italia mengungkapkan kematian pasien COVID-19 bukan disebabkan oleh virus, melainkan berasal dari bakteri. Bakteri disebut punya kemampuan menggumpalkan darah penderita COVID-19. Darah yang tidak mengalir itu akan mengganggu penyaluran oksigen pada jantung serta paru-paru. Akibatnya, pasien tersebut meninggal karena tidak bisa bernafas.

Informasi yang diklaim berasal dari Kementerian Kesehatan Italia itu juga menjelaskan cara ampuh untuk menyembuhkan corona bukan lagi menggunakan ventilator, tetapi dengan antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan."Setelah mengetahui diagnosis ini, Kementerian Kesehatan Italia segera mengubah protokol pengobatan Covid-19 ... dan mulai memberikan kepada pasien positif mereka *Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol*...

hasilnya : pasien mulai pulih dan hadir perbaikan dan Departemen Kesehatan merilis dan mengirim pulang lebih dari 14.000 pasien dalam satu hari".Tangkapan layar hoaks soal antibiotik dapat obati corona

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar Memprediksi Kasus COVID-19 Meningkat Usai LebaranMasih banyak yang bersilaturahmi, bersalaman saat Lebaran di tengah pandemi COVID-19. indonesiaterserah Nggak apa2, semuanya ndableg gak bisa dikasih tahu, nanti yg mati mayatnya ditumpuk jadi satu dibakar saja spt di Ekuador. kalau sudah diberlakukan PSBB, sosialisasi pake masker dan rajin cuci tangan, terus muncul berita kasus nya bertambah...itu belum tentu karena virusnya makin ganas...sadar ngak sich...biaya ikut test virus itu mahal banget...siapa yg mau kecuali orang yang sadar sehat bertambah.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Makna Ramadan di Tengah Covid-19 Versi Sri Mulyani | merdeka.comMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar silaturahmi secara daring dengan seluruh keluarga besar Kementerian Keuangan. Adapun pelaksanaan silaturahmi ini dilakukan di masing-masing kediamannya dalam rangka menyambut hari kemenangan pasca Lebaran.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Kesadaran Masyarakat Minim, Kasus Covid-19 di Sumut Terus MeningkatZona merah Covid-1i di Sumut yakni Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Kota Pematangsiantar, dan Kabupaten Simalungun. klo ud tiap RT ada yg positif, baru pada sadar 🙊 Sumut emang beball wkwkwkw, masih banyak yg nongkrong nongkrong juga:)
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Virolog China klaim kelelawar tapal kuda sebagai inang COVID-19Ahli virologi China Shi Zhengli memberikan perhatian terhadap kelelawar jenis tapal kuda sebagai inang dari COVID-19.\r\n\r\nDalam penelitiannya dia menemukan ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Kenapa Pasien Covid-19 Menginfeksi Banyak Orang, dan Ada yang Tidak?Sama seperti SARS dan MERS, penularan Covid-19 juga sangat rawan menyerang lewat pertemuan-pertemuan kelompok.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Cerita Dita Karang, Debut di Tengah Wabah Corona Covid-19Cerita Dita Karang, Debut di Tengah Wabah Corona Covid-19: Saat puncak wabah di Korea Selatan, Dita Karang dan manajemennya tak bisa mempersiapkan debut Secret Number.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »