REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tempat Inggris di Piala Dunia 2022 sudah aman. Namun bukan berarti Gareth Southgate bisa bersantai. Justru, selama 12 bulan ke depan, Southgate harus membenahi timnya setelah jadi semifinalis di Piala Dunia 2018 lalu finalis Euro 2020.
Masalah itu terlihat lagi pada bulan Juli, saat Inggris mencetak gol awal melawan Italia, sebelum lawan menyamakan kedudukan. Awal positif dan keunggulan satu gol pun terbuang sia-sia saat melawan Belanda di semifinal Liga Bangsa-Bangsa UEFA 2019. Karena itu, ini jadi masalah berulang dan Southgate jelas menyadarinya.
Masalah lain yang jadi PR Southgate adalah mengelola tekanan dari tingginya harapan. Dalam dua kompetisi besar terakhir, Inggris telah berubah, dari yang tidak dijagokan dalam perjalanan ke Rusia, hingga harapan tinggi di Euro. Inggris melaku sampai semifinal pada Piala Dunia 2018. Selain itu, kontrak Southgate juga akan habis usai Piala Dunia, meski ada kabar ia akan memperpanjangnya dua tahun. Sehingga kemudian ada narasi sekarang atau tidak sama sekalinya. Hal itu juga berlaku untuk beberapa pemain seniornya.
Terakhir, Southgate wajib memadukan pemain berpengalaman dengan pemain muda. Dengan Piala Dunia yang akan datang digelar satu setengah tahun dari pergelaran Euro, kemungkinan hanya akan ada sedikit perubahan dari skuad Southgate.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »