REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan untuk saat ini, khususnya di Jakarta jangan dulu bicara pelonggaran pembatasan sosial berskala besar terlebih dahulu. Anies menegaskan jalankan dulu PSBB secara maksimal, bila hasilnya sudah cukup memuaskan baru bicara pelonggaran. "Tapi saat ini jangan bicara pelonggaran dulu. Konsisten saja jalankan PSBB dahulu.
"Ada 300 PKL yang kita monitoring. Kita imbau mereka agar mematuhi aturan PSBB," kata Yassin Pasaribu, Selasa, . Lurah Kampung Bali, Ety Kusmiati mengatakan dalam monitoring kali ini, pihaknya setiap hari mengerahkan 35 petugas gabungan dari unsur Satpol PP, Dinas Perhubungan dan kepolisian."Kita coba ingatkan terus 50 PKL di lokasi untuk patuhi aturan PSBB," kata Ety.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan pihaknya akan menindak tegas warga dan pedagang yang melanggar PSBB sesuai dengan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB. Seperti pelanggaran kewajiban penggunaan masker dan pelanggaran ketentuan larangan berkerumun. Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto juga mendatangi kawasan Pasar Anyar Bogor bersama personel gabungan dari TNI-Polri. Bima meminta pedagang kaki lima dadakan segera menutup lapak yang menjual kebutuhan di luar sektor yang dikecualikan dalam kebijakan pembatasan sosial berskala besar .
"Ini berkelanjutan harus dilakukan pengetatan di lapangan. Sudah kita hitung juga karena mendekati lebaran, sekaligus rapid test dan nanti swab. Kalau reaktif langsung ditindak lanjuti," kata dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »