SOLOPOS.COM - Kondisi SMPN 3 Saradan yang ada di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Senin . , menjadi pilihan anak-anak di daerah perbatasan antara Madiun, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Nganjuk. Bahkan keberadaan siswa dari daerah tetangga itu menutup target pagu di sekolah tersebut.
“Sekolah ini memang SLTP negeri terdekat dari wilayah itu. Saat ini tercatat 40% dari total siswa berasal dari Bojonegoro dan 10% berasal dari Nganjuk. Sedangkan 50% dari warga Madiun,” kata dia di sekolah itu, Senin .Keberadaan anak-anak itu, kata dia, juga menjadi penolong sekolah tersebut dalam memenuhi kuota siswa yang ditentukan. Karena selama ini sekolahnya hanya melayani anak-anak lulusan dari SDN 1 Klangon, SDN 2 Klangon, SDN 1 Sumberbendo, dan SDN 2 Sumberbendo.
“Mereka berangkat ke sekolah naik sepeda motor. Karena memang tidak ada angkutan umum. Rumah mereka ke sekolah membutuhkan waktu sekitar 15 menitan,” kata dia. “Untuk jumlah siswa dari Bojonegoro dan Nganjuk yang bersekolah di sini memang tergantung dari jumlah lulusan SD dari dua daerah itu. Tapi sekarang memang ada sedikit penurunan karena trennya sekarang pada mondok,” jelas dia.Seorang murid kelas IX SMPN 3 Saradan, Rara Eka Budiarti, 14, mengatakan dirinya berasal dari Desa Klino, Bojonegoro. Dia menceritakan SMPN 3 Saradan ini merupakan sekolah paling dekat dari rumahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »