REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sayyidah Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW. Dialah yang mula-mula beriman kepada beliau SAW. Tahun kepergiaannya dan juga paman Nabi SAW, Abu Thalib dari dunia fana digelari sebagai Tahun Duka Cita dalam semua sirah nabawiyah. Baca Juga Di antara historiografi yang mencoba menyelami keindahan akhlak sosok Khadijah binti Khuwailid adalah buku karangan Abdul Mun`im Muhammad Umar yang berjudul Khadijah ummul Mu'minin: Nazharat fi Isyraqi Fajril Islam.
Pertemuan pertama kedua insan itu terjadi dalam rangka hubungan kemitraan bisnis. Banyak di antara pembaca yang mungkin sudah hafal alur ceritanya. Khadijah saat itu merupakan seorang janda yang kaya raya dan terbilang sukses dalam mengelola kafilah-kafilah dagang. Beliau SAW berdagang bersama as-Saib bin Abus-Saib, seorang rekanan terbaik yang tidak pernah curang ataupun berselisih. Suatu kesempatan, Khadijah RA mena warkan kepada Muhammad SAW untuk membawa barang dagangannya ke negeri Syam.
Kisah yang sudah marak beredar, hanya disebutkan betapa Khadijahlah yang menawarkan supaya Muhammad SAW bersedia menikah dengannya. Namun, apakah sesederhana itu? Bagaimana kisah sebenarnya diungkapkan secara detail di dalam karya Abdul Mun'im Muhammad Umar tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »