Tentu sangat mengejutkan ketika kita mendengar kabar bahwa Neymar tidak diminati oleh klub-klub top Eropa sebelum akhirnya ia memutuskan hijrah ke Arab Saudi bersama Al-Hilal.
Hampir setiap tahun, Neymar tak pernah benar-benar bebas dari cedera. Bayangkan, selama di PSG, ia hanya bermain rata-rata 18,7 pertandingan per musim di Ligue 1 Prancis. Ini adalah investasi yang buruk untuk seorang pemain yang berharga €222 juta. Kedua, gaya permainan Neymar terlalu berisiko di Eropa. Neymar adalah pemain yang kaya teknik, ia bisa menampilkan. Masalahnya, di Eropa teknik semacam ini dianggap merendahkan lawan. Untuk penonton awam, aksi Neymar tentu saja menghibur. Namun, ini tidak berlaku bagi pemain pemain lawan.
Ketiga, gaii yang diterima Neymar di Paris memang keterlaluan besarnya dan merusak pasaran klub-klub Eropa. Daripada membuang uang untuk menarik pemain seperti Neymar, klub memilih bersikap realistis dan lebih memilih membangun tim yang benar benar solid ketimbang membebani satu bintang dengan banyak pekerjaan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »