Al-Farabi adalah filsuf besar kedua dalam Islam yang mampu menjembatani antara dunia Timur dan dunia Barat melalui al-falsafah al-taufiqiyyah-nya. Neo-Platonisme dan Plotinus diramunya kembali sehingga selaras dengan ajaran Islam .
Pada saat menjabat sebagai ulama istana, Al-Farabi berada dalam kehidupan yang mewah karena tunjangan yang besar. Namun, Al-Farabi sejak awal memilih hidup sederhana dan tidak tertarik dengan kemewahan. Kemudian ia menemukan karangan Al-Farabi yang menjelaskan tujuan dan maksud Metafisika Aristoteles. Setelah membaca buku itu, akhirnya Ibnu Sina memahami hal-hal yang tadinya kabur tentang metafisika.Falsafat Al-Farabi merupakan upaya pemikiran dalam bentuk konkret dari apa yang dimaksud dengan falsafat pemanduan sebagai ciri yang menonjol dari falsafat Islam. Menukil buku Pemikiran Politik Islam oleh Dr. Muhammad Iqbal, M.Ag., ada pemikiran Al-Farabi mengenai teori emanasi.
Allah Zat Yang Qadim jauh dari bentuk dan benda oleh sebab itu dari Allah yang keluar hanya satu, yaitu akal pertama. Dari akal pertama keluar akal kedua dan seterusnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »