JAKARTA – Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan para pemilih di Kota Medan adalah pemilih yang unik. Para pemilih di Tanah Deli umumnya pemilih pragmatis dan memilih calon yang akan menguntungkan mereka. Meski begitu, sentimen etnisitas, agama, serta asal-usul demografi juga menjadi pertimbangan pemilih.
Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Firman Noor, mengatakan bahwa para calon yang akan berlaga di Medan tidak bisa benar-benar asing dengan kota itu dan Sumatera Utara. “Minimal ada trah keluarga di sana,” kata dia saat dihubungi, kemarin. Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan status Bobby sebagai menantu Presiden Joko Widodo akan berdampak pada elektabilitasnya. “Jokowi effect memberi efek positif terhadap Bobby. Itu akan membantu elektabilitasnya,” kata dia saat dihubungi.
Meski didukung banyak partai politik, jalan Bobby belum tentu mulus lantaran mertuanya kalah dalam dua kali pemilihan presiden. Pada 2014, Jokowi-Jusuf Kalla meraup 47,84 persen suara di Kota Medan dibanding Prabowo-Hatta . Pada 2019, Prabowo-Sandiaga meraup 54,34 persen suara, sedangkan Jokowi-Ma’ruf 45,66 persen.
Kok bisa tanah deli nama nya yaa.. sedangkan pendiri kota medan Guru patimpus sembiring pelawi,dari suku karo.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »