Ada berbagai motif orang untuk kemudian tidur di masjid. Satu pihak mungkin saja hanya kelelahan, namun ada pula yang mencerminkan hasrat seseorang untuk mendekatkan diri dengan Allah dan mencari ketenangan dalam lingkungan yang penuh dengan rahmat Ilahi.
Tidur di masjid juga dapat dianggap sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah, serta sebagai tindakan merendahkan diri di hadapan-Nya. Buya Yahya menyampaikan bahwa peraturan-peraturan masjid yang ada saat ini, seperti larangan itikaf, tidur, dan berbincang-bincang di masjid, bukanlah larangan syar’i sebenarnya.
Namun, dalam menghadapi peraturan-peraturan tersebut, penting bagi umat Muslim untuk bersikap bijak. Tidak perlu marah-marah atau mengkritik pengurus masjid yang menetapkan aturan tersebut. Sebaliknya, umat Muslim seharusnya mendukung pengurus masjid yang berusaha menjaga kebersihan dan ketertiban masjid.
Jangan terlalu kaku dalam menerapkan aturan sehingga mengganggu kenyamanan dan kebutuhan umat Muslim.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »