REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Semasa hidup, aktris senior Ade Irawan telah melahirkan banyak karya yang turut mendorong perkembangan industri perfilman di Indonesia. Sosok Ade yang bersahaja juga menyisakan banyak kenangan hangat bagi orang-orang terdekatnya, termasuk aktor Ray Sahetapy.Ray merasa sosok Ade seperti figur seorang ibu. Sikap Ade yang hangat dan gemar bercanda membuat Ray bisa merasa rileks dan tidak berjarak bila bertemu Ade.
Di sisi lain, Ray juga melihat Ade sebagai sosok aktris yang memiliki segudang pengalaman. Pengalaman ini membuat Ade mampu bermain peran tanpa menemukan kendala berarti. Ray mengatakan ia dan keluarganya menjalin hubungan yang baik dengan keluarga Ade. Hubungan baik ini terus terpelihara sejak dulu hingga saat ini.Beberapa waktu sebelum Ade wafat, Ray juga sempat menjenguk dan menghabiskan waktu berasama Ade. Ray mengatakan dia mengobrol cukup lama dengan Ade dalam kesempatan tersebut. Saat itu, lanjut Ray, Ade tampak bahagia.
"Kalau ketemu saya, udah lupa sakitnya karena asik, saling ganggu, bercanda, ini itu, banyak cerita," kenang Ray. Oleh karena itu, Ray sempat merasa sulit untuk menerima bahwa Ade telah berpulang untuk selamanya. Ray merasa kenangan tentang Ade masih tertinggal jelas di ingatannya.Kedekatan antara keluarga Ray dan keluarga Ade mulai terjalin sekitar 1980-an. Pada 1984, Ray dan Ade terlibat dalam satu produksi film berjudul Tirai Kasih. Pada 1985, mantan istri Ray Dewi Yull juga pernah menajdi lawan main dari anak bungsu Ade almarhumah Ria Irawan dalam film Kembang Kertas.
Pmeran ibu ade irma & istri jendral a.h.nasution
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »