“Hai, Shafira… Apa kabar?, aku kangen kamu, teman-teman yang lain, suasana sekolah juga!”
Kedua muris tersebut sudah lebih dari empat bulan belajar dari rumah akibat dampak penyebaran pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Semarang. Setelah lama hanya belajar dari rumah, sekarang ia merasa kangen dengan suasana sekolah, rindu bertemu dengan bapak ibu guru dan juga teman-teman. “Ada kejenuhan juga, setelah kenaikan kelas kemarin, juga tidak bisa merayakan berama teman-teman di sekolah,” katanya.
“Sekaligus juga kami tawarkan kepada orang tua siswa, apakah mau pembelajaran tatap muka, pembelajaran dari rumah atau blended learning pembelajaran tatap muka dengan PDR ,” jelasnya. Selanjutnya, siswa diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun sambil tetap menerapkan physical distancing. Kemudian di depan kelas sudah ada bapak ibu guru yang mendampingi dan mengarahkan siswa masuk di kelasnya masing- masing.
Misalnya untuk membiasakan para siswa patuh menjaga jarak saat mereka antri masih harus benahi dan didorong lagi. “Jadi pada saat antri mereka masih harus diperingatkan untuk tetap menjaga jarak,” tegasnya. Sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hari ini tetap menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah secara tatap muka. Hasil pantauan di beberapa sekolah, terlihat siswa masuk sekolahnya masing-masing dengan mengenakan pakaian bebas sambil membawa masker, seperti di SD maupun SMP.
Penerapan protokol kesehatan, lanjut dia, sudah dimulai sejak siswa datang ke sekolah dengan dilakukan pengecekan suhu tubuh. Kemudian para siswa diminta berjemur di halaman beberapa saat, sebelum masuk kelas secara bergiliran. Baca Juga "Sekolah yang berada di zona hijau bisa menyelengarakan pembelajaran tatap muka, namun untuk MPLS tetap tidak diperbolehkan menyelenggarakan secara tatap muka atau langsung," ujar Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Senin .Hamid menambahkan hingga saat ini belum ada laporan dari setiap dinas pendidikan mengenai berapa banyak yang sudah menyelenggarakan pendidikan tatap muka.
Anggota Komisi X DPR Desy Ratnasari mengatakan orang tua dapat berkontribusi dengan mengawasi kegiatan belajar anak, mendampingi anak selama belajar di rumah, serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak."Penting bagi orang tua untuk mengetahui karakteristik anak, terutama terkait gaya belajar anak, sehingga dapat mendampingi anak belajar dengan optimal dan tetap menyenangkan, meskipun di rumah saja," kata Desy.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »