- Penerbangan Singapore Airlines SQ321 dari London ke Singapura harus mendarat darurat di Bangkok, Thailand, Selasa sore waktu setempat. Dilaporkan pula bagaimana satu orang tewas sementara 71 orang lainnya luka.
"Seringkali, untuk hal seperti ini, yang terjadi hanyalah tempat yang salah, waktu yang salah," kata Cornman, yang mempelajari pergerakan atmosfer skala kecil yang dapat membahayakan pesawat. "Kematian terkait turbulensi dapat disebabkan oleh serangan jantung atau cedera kepala jika kepala penumpang membentur langit-langit atau tertimpa bagasi yang jatuh," kata Cornman.
Sementara itu, Presiden Asosiasi Pramugari-CWA, Sara Nelson, mengatakan laporan awal tampaknya menunjukkan bahwa penerbangan Singapura mengalami turbulensi udara jernih. Jenis turbulensi ini paling berbahaya karena tidak dapat dilihat dan hampir tidak dapat dideteksi dengan teknologi saat ini."Selanjutnya, penumpang, awak kabin, dan kereta tanpa pengaman atau barang lainnya dibuang ke sekitar kabin," ujarnya.
Beberapa peningkatan turbulensi udara jernih yang paling nyata dalam beberapa dekade terakhir terjadi di wilayah garis lintang tengah. Ini termasuk di Atlantik Utara dan rute penerbangan di AS.
Singapore Airlines Turbulensi Turbulensi Hebat Singapore Airlines Fenomena
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »