Nasional COVID-19 di Indonesia WowKeren - Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan bahwa lebih dari 99 persen hasil pemeriksaan Whole Genome Sequences dalam sebulan terakhir menunjukkan bahwa kasus COVID-19 yang dilaporkan adalah varian Omicron. Ini tentu termasuk subvarian BA.4 dan BA.5.
"Ilmuwan berpendapat bahwa ini karena adanya hybrid immunity, yang ditimbulkan baik karena vaksinasi maupun infeksi COVID-19 yang dialami sebelumnya," ujarnya.Oleh sebab itu, warga diminta untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Warga juga diminta untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 primer dan didorong untuk mengakses dosis lanjutan alias booster.
Menurut data Satgas COVID-19, sejak bulan Januari progres vaksin booster memang lebih lambat dibandingkan dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Di awal pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua, cakupan bisa meningkat 60 persen dalam kurun waktu enam bulan. Namun dalam kurun waktu yang sama, cakupan vaksinasi booster baru meningkat 20 persen.
"Berdasarkan data dari GISAID bahwa dalam sebulan terakhir sebanyak lebih 99 persen varian yang dilaporkan dari Indonesia adalah varian Omicron termasuk kedua subvarian tersebut ," jelas Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito. Di sisi lain, Wiku mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencanangkan wajib booster untuk masyarakat yang hendak memasuki fasilitas publik. Diketahui, capaian booster masih belum mengalami peningkatan yang signifikan dengan cakupan nasional baru mencapai 24 persen.