REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG— Sebanyak enam pelajar dari SMA Frateran Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur peserta program pertukaran pelajar Asia Kakehashi Project ke Jepang yang tiba di Maumere Rabu sore akan tetap dipantau petugas medis di daerah itu. Baca Juga Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten SikkaPetrus Herlemus kepada ANTARA di Maumere, Rabu malam mengatakan keenam pelajar itu dalam kondisi sehat wal afiat namun akan menjalani masa pemantauan selama 14 hari ke depan.
Dia menjelaskan saat ini enam pelajar yang baru tiba dari Jepang itu dipulangkan ke rumahnya masing-masing, dan selama berada di rumah masing-masing mereka dilarang untuk keluar atau beraktivitas di luar rumah. "Komunikasi dengan para pelajar itu akan dilakukan setiap saat, dan pemantauan akan dilakukan juga setiap hari, karena memang kontak keluarga dan para pelajar itu sudah kami pegang," katanya.
Dia menjelaskan RSUD TC Hillers Maumere sudah disiapkan untuk menjadi tempat observasi bagi pasien terduga COVID-19 di mana dua ruangan juga sudah disiapkan dengan jumlah tempat tidur berjumlah empat unit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »