viral di internet. Negara Israel disebut – sebut telah menyiapkan satu ekor sapi merah yang didatangkan jauh – jauh dari Texas, Amerika Serikat yang akan dikorbankan di altar raksasa saat gerhana bulan.
Semuanya telah disiapkan oleh Israel untuk menghancurkan Masjid Al – Aqsa, kemudian membangun Kuil Sulaiman yang mereka impikan, sekaligus mengundang Sang Mesias. Namun, benarkah legenda tersebut? Berikut adalah lima fakta sapi merah Al- Aqsa. Sapi Merah yang disebut datang dari Texas itu ternyata bukan sapi sembarangan. Pasalnya, momen itu dinyatakan sebagai kelahiran anak sapi merah pertama kali dalam 2.000 tahun terakhir dan dikaitkan dengan hari kiamat.
Sebagai informasi, kisah sapi merah memang dikaitkan dengan nubuat akhir zaman menurut kepercayaan orang Kristen maupun Yahudi. Menyadur dari Daily Mirror, kisah kelahiran dan pengorbanan sapi merah akan menjadi tanda pembangunan Bait Suci Ketiga di Yerusalem. Kalangan Yahudi Ortodoks percaya pembangunan kembali Bait Suci Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias.
Meski dua Bait Suci telah hancur, rencana pembangunan Bait Suci Ketiga telah disiapkan. The Temple Institute dan organisasi lainnya dibentuk demi tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman meyakini bahwa sekarang adalah saatnya membangun Bait Suci Ketiga setelah kelahiran anak sapi merah.
Walau begitu, anak sapi merah itu tetap bisa didiskualifikasi dikarenakan penyebab alami. Apalagi, pihak The Temple Institute memang telah mendirikan program pembiakan sapi merah di Israel sejak tiga tahun lalu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »