TEMPO.CO, Jakarta - Rumput hibrida menjadi tren di lapangan sepak bola modern, terutama Eropa. Sebut saja Allianz Arena Stadium markas Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium milik klub raksasa Atletico Madrid, hingga Tottenham Hotspurs Stadium di London, Inggris. Di Indonesia, pemakaian rumput hibrida masih jarang ditemui. Baru-baru ini, lapangan sepak bola di Jakarta International Stadium di Jakarta Utara telah memasang rumput jenis ini pada 19 September 2021.
Berbeda dengan rumput alami, karena kurangnya aliran udara dan sinar matahari, rumput alami akan mudah rusak dan tentu membutuhkan banyak biaya perawatan. Pun ketika dalam kondisi terbuka, rumput hibrida tidak akan becek. Dengan sistem struktur pemasangan batu split dan berbagai jaringan utilitas, daya serap air akan lebih cepat. Bahkan, dalam hitungan detik sekalipun. 3. Daya Tahan Lebih Kuat Ketahanan dari rumput hibrida, bisa digunakan untuk 1.000 jam pertandingan.