TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Everest terkenal mematikan karena memiliki zona kematian, yaitu area rendah oksigen untuk bernapas tanpa bantuan. Zona itu berada di dekat puncak gunung. Walau begitu, di sana tinggal Suku Sherpa, suku asli yang tinggal di area lereng pegunungan. Mengutip p2k.unkris.ac.id, Sherpa adalah nama salah satu suku bangsa di Nepal dan Tibet yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya. Suku Sherpa yang tinggal di sekitar Gunung Everest memiliki penduduk sebanyak 60.
Pekerjaan Sherpa dibagi menjadi pengelola kuli angkut, penanggung keselamatan kelompok trekking, dan mendirikan kemah. Pekerjaannya dianggap berbahaya dan membutuhkan pengalaman. Akibatnya, para Sherpa dapat dibayar mahal tergantung dari pengalaman yang dimiliki. Melansir dari CNN, Sherpa elit rata-rata dapat menghasilkan $4.000-$5.000 dalam dua bulan.Dalam pekerjaan tersebut, Sherpa harus membimbing para pendaki sepanjang pendakian dan memastikan kebutuhan sehari-hari saat tiba di perkemahan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sederet Fakta Menarik Suku Punan Batu, Suku Berburu dan Meramu Terakhir di KalimantanSuku Punan Batu disebut-sebut sebagai penjaga terakhir cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan di pendalaman hutan Kalimantan.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »