TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bina Marga Direktur Jenderal Bina Marga Hendy Rahadian mengatakan ketiga tantangan tersebut bermuara pada pendanaan proyek-proyek jalan tol. Menurutnya, biaya dan dana yang tersedia setelah penajaman proyek jalan tol untuk 2021 tidak sebanding.
Hendy menyatakan pihaknya sudah melakukan skema pinjaman untuk pemenuhan dana tersebut. Namun demikian, skema tersebut hanya menghasilkan Rp 42 triliun untuk kebutuhan dana sekitar Rp 148 triliun tersebut.Hendy berujar kekurangan dana untuk konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera tersebut merupakan tantangan ketiga yang harus dihadapi. Pasalnya, penugasan konstruksi jalan tol tersebut dilimpahkan pada PT Hutama Karya Tbk.Walhasil, Hutama Karya saat ini harus disuntikkan dana pemerintah.