Berdasarkan total angka tersebut, paling banyak yakni karena alasan ekonomi memburuk selama pandemi Covid-19. Pembatalan karena ekonomi mencapai 60 Calhaj, disusul 50 karena wafat, dan 5 Calhaj karena sakit permanen.Sebelumnya diberitakan sebanyak 8.000 calon jemaah haji asal Jawa Tengah membatalkan keberangkatan karena faktor usia hingga lamanya waktu tunggu yang mencapai 30 tahun.
Sauman mengatakan sebenarnya untuk alasan sakit permanen dan wafat masih bisa untuk dilimpahkan ke ahli waris. Sebelum melakukan proses pembatalan, rekan-rekan dari PLHUT Kantor Kemenag Boyolali juga menyarankan beberapa pilihan sebelum dibatalkan. Walaupun ada 115 calon jemaah haji yang membatalkan pendaftarannya, Sauman mengatakan pada Januari hingga Oktober 2022 sudah ada 882 warga yang mendaftarkan haji.
“Umur 12 tahun itu sudah boleh mendaftar. Dan ada yang berumur 12 tahun itu mendaftar, tapi yang mendaftarkan orang tuanya. Untuk masa tunggunya kisaran 31 – 32 tahun,” jelasnya.Saat disinggung terkait adakah calon jemaah haji yang mendaftar untuk kali kedua, Sauman mengatakan tidak ada.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »