111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Polisi Soroti Minimnya Pengawasan di Lokasi

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 35 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 17%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Polisi menyoroti minimnya pengawasan di lokasi pencurian 111 ton besi proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Jakarta Timur. / Megapolitan

Indonesia China atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Hal itu diketahui setelah jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur dan Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar melakukan olah tempat kejadian perkara . "Lokasi yang memang demikian terbuka dan pengawasan juga minim. Tentu siapa pun bisa melakukan niat untuk mengambil kesempatan," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan saat ditemui di kantornya, Rabu .Erwin menyebutkan, polisi masih menerapkan asas praduga tak bersalah terkait keterlibatan pihak PT Wijaya Karya selaku bagian dari proyek kereta cepat ini.

Sebelumnya, Erwin mengatakan bahwa ada keterlibatan dari 'orang dalam' atau pegawai PT Wika terkait kasus pencurian ini.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Kreatif ya

Bagaimana angkutnya yah? Besi 111 Ton hilang?

elimeidarti Manusia yg mencuri itu benar2 yg tdk mengerti bangat bahwa itu merugikan negara ; juga milik perorangan sering terjadi tdk ada rasa empatinya pd warga ,itu si maling edan nama nya.kadang harta orang yg minim di curi jg .

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

111 ton besi untuk kereta cepat dicuri, polisi bakal panggil PT WikaPolres Metro Jakarta Timur bakal memanggil manajemen PT Wika untuk mengumpulkan keterangan terkait kasus pencurian 111 ton besi proyek kereta cepat ... Besi sebanyak gitu bisa hilang gimana caranya? 😅 ilang sebatang dua batang gw ngerti ilang 111 ton gmn critanya..
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Polisi Akan Panggil PT Wika Terkait Kasus Pencurian 111 Ton Besi Proyek Kereta CepatPolisi akan memanggil perwakilan PT Wijaya Karya (Wika) terkait kasus pencurian 111 ton besi proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung. | Megapolitan ternyata pelakunya bani kadrun semua..fpi,hti..
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Pelaku Diduga Orang DalamPolisi dalami kasus pencurian besi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cipinang, Jakarta Timur. Polisi menduga ada keterlibatan pegawai PT Wijaya Karya dalam kasus ini - KeretaCepat VideoKompas JernihkanHarapan
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Ratusan Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Polisi Sebut Ada Keterlibatan Orang Dalam - Tribunnews.comRatusan ton besi untuk proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dicuri di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Dia yg ngawasi,tentu mereka tau yg ngambil
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Usut Kasus Pencurian Besi Kereta Cepat, Polisi Akan Periksa Pihak PT WikaPolres Metro Jakarta Timur akan memanggil manajemen PT Wika untuk mengusut kasus pencurian 111 ton besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

118 Ribu Kg Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, 7 Pelaku Masih BuronPolisi bakal memanggil pihak PT Wijaya Karya (Wika) untuk menaksir kerugian akibat pencurian ratusan ribu kilogram besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Indonesia blum bisa maju secara mental🙏 dari rakyat untuk rakyat, ni proyek bawa sial mlulu, udah costnya mmbengkak pulak, eh ujung2nya PNM, tolol quadrat 🙄😰 Modus maling... Biar di sangka bengkak karna di colong 🤣🤣
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »