Washington, Beritasatu.com - Di ruang kerjanya, Oval Office, Presiden Donald Trump yang kesal mengakhiri argumen dengan bawahannya. Dia mengambil iPhonenya dari laci dan melemparnya ke Resolute Desk, meja yang menjadi saksi sejarah panjang negara adidaya tersebut.Twitter adalah alat politik yang membuatnya terpilih sebagai presiden, sebuah meriam digital yang dengan senang hati dia tembakkan. Bertahun-tahun setelah dia terpilih, Twitter telah terintegrasi penuh ke dalam pemerintahannya.
Pada mulanya, orang-orang kepercayaan Trump ingin Sang Presiden menahan kebiasaannya Twitteran, bahkan sampai meminta Twitter menerapkan jeda 15 menit untuk pesan-pesan yang disiarkan Trump. Namun, 11.390 tweet berikutnya, pejabat dan legislator malah merangkul obsesi Twitter Trump. Rapat kabinet kerap"dibajak" Trump ketika dia terinspirasi untuk men-tweet, di mana dia meminta kabinetnya untuk merangkai kata untuk tweet berikutnya.
Lewat repetisi yang masif, Trump men-tweet soal imigrasi dan tembok perbatasan sebanyak 1.159 kali, 521 kali soal isu tarif atau perang dagang. Twitter baginya adalah instrumen politik luar negeri: Lebih dari 100 kali dia memuji diktator-diktator, dan lebih sering lagi mengeluh soal sekutu-sekutu tradisional AS. Twitter adalah personel de facto pemerintahan Trump: Trump mengumumkan pengunduran diri puluhan pejabat terasnya, sebagian bahkan dipecat lewat Twitter.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritagar.id - 🏆 39. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »