Triwulan III-2020, Laba Bersih BRIsyariah Meningkat 238%
Senin, 26 Oktober 2020 | 19:46 WIBJakarta, Beritasatu.com - Pada triwulan III-2020, PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan laba bersih Rp 190,5 miliar, naik 238 persen dibandingkan triwulan III-2019. Sedangkan dari sisi aset tercatat sebesar Rp 56 triliun, meningkat 51,40 persen dibandingkan triwulan III-2019.
Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari menyampaikan, hingga triwulan III-2020, BRIsyariah juga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 40 triliun, tumbuh mencapai 57,90 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen Ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.
"Peningkatan laba bersih BRIsyariah di triwulan III-2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediari yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana," jelas Ngatari dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/10/2020).
Ngatari merinci, pada triwulan III-2020, komposisi pembiayaan konsumer menjadi yang dominan dalam penyaluran pembiayaan di BRIsyariah. Pembiayaan konsumer ini menjadi salah satu fokus penyaluran pembiayaan BRIsyariah karena memiliki risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan pembiayaan konsumer ini berdasarkan asset based (KPR) dan salary based (pembiayaan multi guna). Total pembiayaan konsumer yang disalurkan BRIsyariah hingga triwulan III-2020 mencapai Rp 12,2 triliun atau tumbuh sebesar 53,77 persen yoy.
Selain segmen konsumer, pembiayaan mikro BRIsyariah juga memberikan kontribusi besar terhadap total pembiayaan di BRIsyariah. Penyaluran pembiayaan mikro BRIsyariah tercatat sebesar Rp 10,9 triliun, tumbuh sebesar 185 persen year on year. Pembiayaan KUR yang masuk di segmen mikro mencatat pertumbuhan positif. Penyaluran KUR BRIsyariah di bulan September 2020 telah mencapai 95 persen dari target total di tahun 2020.
"Total target KUR BRIsyariah di tahun 2020 adalah Rp 4,5 triliun. Alhamdulillah di bulan September 2020 kami telah menyalurkan Rp 4,3 triliun. Artinya hampir tercapai 100 persen dari target," lanjut Ngatari.
Di sisi dana pihak ketiga (DPK), BRIsyariah mencatat pertumbuhan sebesar 72,7 persen. Dalam penghimpunan dana, BRIsyariah fokus dalam meningkatkan dana murah (CASA). Pada triwulan III 2020, BRIsyariah mampu meningkatkan CASA sebesar 135 persen (YoY). Peningkatan CASA ini bertujuan agar BRIsyariah dapat mengendalikan biaya dana atau cost of fund.
"Dana Pihak Ketiga meningkat ditopang oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) sejalan dengan strategi pengendalian beban biaya dana. Peningkatan dana murah yang mencapai mendorong penurunan biaya dana atau cost of fund," jelasnya.
Ngatari melanjutkan, salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah di masa pandemi ini adalah digitalisasi proses pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma. BRIsyariah mengoptimalkan i-Kurma sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA LAINNYA
Menlu Singapura Temui Presiden Jokowi di Istana
Ferrari dan Mercedes Benz Harvey Moeis Disita
155 Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Tanzania
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata