Menurut Gulat, jika semua aturan tersebut dihapus, dalam kurun waktu 2 minggu harga TBS bisa terdongkrak. Perhitungan APKASINDO memperkirakan kenaikan harga TBS menjadi Rp 2.500/kg.
Sayangnya, harga TBS saat ini jauh dari kata cukup. TBS untuk petani swadaya berkisar antara Rp 1.250/kg, sementara petani yang bermitra adalah Rp 1.550/kg. Meski Sri Mulyani telah menghapus PE"Setelah PE dihapus, naik Rp 150 - Rp 300. Hitungan kami dengan dibuangnya PE, harga CPO Indonesia naik dari Rp.9000 ke Rp 12.000. Harusnya harga TBS ada di Rp 2.400," jelasnya.Gulat mencurigai masalah lain yang membuat harga TBS masih rendah.
"Kami berharap pabrik kelapa sawit jangan ada dusta di antara kita. Buktinya kan CPO mereka keluar, tronton-tronton keluar," katanya menambahkan. Ia menyebut ekspor sudah berjalan dan banyak surat persetujuan ekspor yang terbit. Ada kemungkinan perusahaan menunggu harga tinggi, sehingga menumpuk stok CPO. Akibatnya, TBS petani sawit pun dibeli dengan harga rendah.
Dalam hal ini Gulat mengharapkan keterlibatan aparat hukum memeriksa pabrik-pabrik kelapa sawit. Jangan sampai sebutan tangki minyak penuh hanya menjadi alasan demi membeli TBS sawit murah dari petani.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »