pada Senin , WHO menyatakan bukti saat ini menunjukkan plasma konvalesen tidak meningkatkan kelangsungan hidup atau mengurangi kebutuhan akan ventilator.
Hipotesis untuk menggunakan plasma konvalesen adalah bahwa antibodi yang dikandungnya dapat menetralkan virus corona baru, menghentikannya bereplikasi, dan menghentikan kerusakan jaringan.Beberapa penelitian yang menguji plasma darah konvalesen tidak menunjukkan manfaat nyata untuk merawat pasien Covid-19 yang sakit parah. Uji coba yang berbasis di Amerika Serikat dihentikan pada bulan Maret setelah ditemukan bahwa plasma tidak mungkin membantu pasien Covid-19 ringan hingga sedang.
“Metode ini juga mahal dan memakan waktu untuk dilakukan,” kata WHO dalam satu pernyataan pada hari Senin.Menurut WHO, satu panel ahli internasional membuat rekomendasi kuat terhadap penggunaan plasma konvalesen pada pasien dengan penyakit tidak parah. Mereka juga menyarankan untuk tidak menggunakannya pada pasien dengan penyakit parah dan kritis, kecuali dalam konteks uji coba terkontrol secara acak.
Rekomendasi yang diterbitkan dalam British Medical Journal , didasarkan pada bukti dari 16 uji coba yang melibatkan 16.236 pasien dengan infeksi Covid-19 yang tidak parah, parah, dan kritis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »