, Lebanon, tengah kewalahan dan berada di bawah tekanan usai ledakan besar terjadi. Sebab, kasus virus Corona pun kembali melonjak.di Lebanon sedang 'meningkat' dan akan lebih sulit untuk dikendalikan setelah apa yang telah terjadi," kata Firass Abiad, manajer umum Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri Beirut, rumah sakit pemerintah utama Lebanon yang bertugas mengelola epidemi, dalam cuitan tweetnya Kamis .
Disebutkan, masih terlalu dini untuk mengetahui apa dampak ledakan itu terhadap wabah virus Corona di Lebanon. Meskipun pengujian, pelacakan kontak, dan rawat inap pasien Corona yang sakit parah terus berlanjut. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia pekerja kesehatan dan lembaga bantuan sudah menilai kondisi ini di tingkat 'waspada'.
Lebanon mencatat lebih dari 5.000 kasus Corona yang dikonfirmasi dan 65 kematian yang dilaporkan. Pada hari Selasa dan Rabu, para pejabat mengonfirmasi 355 kasus baru, perwakilan negara WHO di Lebanon, Iman Shankiti, mengatakan kepada The Post. Sebelum ledakan pada Selasa, Lebanon juga melaporkan tiga kematian selama sehari terakhir, termasuk perawat pertama di negara itu yang meninggal karena virus Corona.
Kini korban massal akibat ledakan di Beirut dan rumah sakit yang dilanda bencana juga perlu diperhitungkan."St Rumah Sakit Georges, di garis depan melawanHingga Kamis, di seluruh Lebanon ada 40 pasienCOVID-19 di unit perawatan intensif dan 125 pasien di tempat tidur biasa di rumah sakit yang dikelola pemerintah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: okezonenews - 🏆 41. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »