, Rabu (20/10/2021), program WHO memastikan negara-negara miskin mendapatkan akses yang adil ke vaksin, tes, dan perawatan Covid-19.
Dokumen WHO itu menguraikan tujuan Access to Covid-19 Tools Accelerator (Act-A) hingga September mendatang. WHO menyatakan program tersebut ingin mengirimkan sekitar satu miliar tes Covid-19 ke negara-negara miskin, dan pengadaan obat-obatan untuk mengobati hingga 120 juta pasien secara global, dari sekitar 200 juta kasus baru diperkirakan dalam 12 bulan ke depan.
Act-A mencari dana tambahan sebesar US$22,8 miliar (Rp 320 triliun) dari G-20 dan donor lainnya hingga September mendatang. Ini akan diperlukan untuk membeli vaksin, obat-obatan dan tes dan untuk mendistribusikannya ke negara-negara miskin untuk mempersempit kesenjangan besar dalam pasokan antara negara-negara kaya dan kurang maju. Para donor sejauh ini telah menjanjikan US$18,5 miliar (Rp 259 triliun) untuk program tersebut.
Pil lain untuk mengobati pasien ringan sedang dikembangkan, tetapi molnupiravir adalah satu-satunya yang sejauh ini menunjukkan hasil positif dalam uji coba tahap akhir. Act-A sedang dalam pembicaraan dengan Merck & Co dan produsen obat generik untuk membeli obat tersebut.
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »