REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mendampingi pengelolaan wakaf di Kacamatan Sleman. Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Agus Nugroho Setiawan mengatakan sanyak faktor membuat pengelolaan tanah wakaf sering belum optimal. Baca Juga Dia mencontohkan, wakaf pendidikan berupa tanah dan bangunan, pohon jati, sumur, kuburan atau wakaf-wakaf lain untuk diambil manfaatnya.
Agus merasa, tanah wakaf yang dikelola Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi berpotensi besar jika dikelola baik. Kondisi tanah yang subur karena abu vulkanik Gunung Merapi dan udara sejuk, bisa dikembangkan jadi kebun buah dan sayur produktif. "Ini menunjukkan peluang pengembangan tanaman buah dan sayuran masih sangat terbuka," ujar Dosen Agroteknologi UMY tersebut.
"Dakwah amar ma'ruf nahi munkar tidak harus melalui pengajian atau di masjid saja, tapi bisa dilakukan memberi contoh bagi masyarakat. Bagaimana mengelola tanah wakaf yang baik dan produktif, sehingga lebih bermanfaat," kata Agus.
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »