Dalam sebuah terobosan besar, Ukraina dan Rusia menandatangani sebuah perjanjian di Istanbul hari Jumat untuk menyalurkan jutaan ton gandum Ukraina ke pasar global dan meringankan krisis pangan yang semakin parah bagi jutaan orang di negara-negara berkembang.
“Mempromosikan kesejahteraan umat manusia merupakan kekuatan pendorong perundingan ini,” ungkapnya. “Pertanyaan yang muncul bukan soal apa yang baik bagi satu pihak atau pihak lain,” kata Guterres. “Fokusnya pada apa yang paling penting bagi masyarakat dunia. Dan jangan salah – ini adalah perjanjian bagi dunia.”Ukraina adalah negara pengeskpor gandum utama dunia yang memproduksi cukup pasokan untuk memenuhi kebutuhan pangan 400 juta orang per tahun.
“Langkah bersama yang kita ambil hari ini di Istanbul, bersama dengan Rusia dan Ukraina, akan menjadi titik balik baru yang akan menghidupkan kembali harapan akan perdamaian, ini adalah harapan tulus saya,” kata Erdogan. Ia berharap “suasana bersahabat dan damai” yang dibangun di atas Inisiatif Laut Hitam pada akhirnya dapat mengarah pada langkah-langkah transformatif untuk mengakhiri perang.
PBB telah bekerja sama dengan pejabat Ukraina dan Rusia selama berbulan-bulan dalam dua jalur parallel: yang pertama untuk mengangkat blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam di selatan Ukraina, yang kedua untuk memfasilitasi akses pangan dan pupuk Rusia ke pasar global tanpa hambatan. Rusia juga merupakan pengekspor gandum dan produsen pupuk utama dunia. Semenjak perang terjadi, harga pupuk di pasar dunia telah naik dua kali lipat, yang kemudian ikut menaikkan ongkos panen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »