TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita, Ade Meidian Ambari, menjelaskan rokok dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di jantung. Ia mengatakan rokok bertanggung jawab atas 10 persen dari total kasus penyakit kardiovaskular.
Efektivitas cara alternatif juga ditunjukkan melalui survei yang dipublikasikan Badan Statistik Inggris. Berdasarkan hasil survei tersebut, angka perokok mengalami penurunan dari 14,4 persen pada 2018 menjadi 14,1 persen pada 2019. Angka perokok Inggris kini 6,9 juta jiwa dengan 3,8 juta perokok pria dan 3,1 juta wanita.'Jadi, ini bukti yang cukup meyakinkan untuk efektivitas dari produk ini,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.