jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan rencana pemerintah untuk melaksanakan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 perlu dipastikan terlebih dahulu berbagai perinciannya. Puan mengingatkan jangan sampai teknis protokolnya disiapkan secara terburu-buru sehingga tidak matang dan malah memunculkan kebingungan baru di masyarakat. Sebab, dia berujar, protokol kenormalan baru tentu akan berbeda-beda untuk setiap jenis kegiatan atau lokasi.
Baca Juga: "Contohnya, protokol di pasar, pusat perbelanjaan, sekolah, tempat kerja, atau tempat umum lainnya akan memiliki variasinya masing-masing," kata Puan, Rabu . Seperti kemampuan untuk mengendalikan transmisi virus corona, kemudian kemampuan rumah sakit untuk menguji, mengisolasi, serta menangani setiap kasus dan melacak tiap kontak.Baca Juga: Selain itu, kajian-kajian ilmiah sebelum penerapan kenormalan baru harus dilakukan secara mendalam sebagai acuan pengambilan kebijakan.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PKB ke Amien Rais: New Normal Cara Hidup Lebih Sehat, Bukan soal Pengangguran'New normal adalah cara hidup baru yang lebih sehat dan spesifik agar terhindar dari penyebaran virus yang sangat mudah penularannya,' kata Daniel Johan. Mau hidup sht gmb, kl setiap hr hr berinteraksi dgn handsanitizer dgn kandungan alkohol 70%? Cium baunya sj sdh bikin pusing? Dagelan baru pemerintah PSBB aja gagal Pernyataan anda menyesatkan...new normal itu istilah lain dari herd imunity.. semua terserah masyarakat...blg bgt sj knp lah...toh pemerintah sdh lelah dan kehabisan akal kq...
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Kembangkan Rumput Laut di Kepulauan Seribu, Menteri Edhy: Jangan Cemas Soal ModalMenteri Kelautan dan Perikanan ( KKP), Edhy Prabowo berkomitmen untuk mengembangkan rumput laut di Kepulauan Seribu. Menteri...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Kapolda Jabar Soal Nasib Oknum Polisi yang Marah-marah saat Ditegur tak Pakai MaskerKapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Sufahriadi angkat bicara terkait oknum polisi yang marah-marah ke petugas jaga karena ditegur tak bermasker saat melintas di pos PSBB di Kabupaten Bandung, Senin (25/5) PolisiTakPakaiMasker
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Petugas Covid-19 Bonyok Dikeroyok Sejumlah Pemuda yang Ogah Diingatkan soal Protokol Kesehatan - Tribunnews.comPetugas Covid-19 Bonyok Dikeroyok Sejumlah Pemuda yang Ogah Diingatkan soal Protokol Kesehatan via tribunnews newsupdate Di hukum suntik virus covid Tangkap, jebloskan ke penjara
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Soal Cuitan Farid Gaban, Teten Masduki Bilang Tak AntikritikTeten Masduki mengaku tak pernah memerintahkan Muannas Alaidid mensomasi Farid Gaban. Bilang dong ke alaidid Dilema jadi Pion, nasibnya hampir mirip 'Pahlawan Kesiangan'. Terkenal bila untung, Tak Dikenal bila buntung 🤔 Sayangnya (kader) psi_id udah kadung nyaman diposisi Pion ini, meskipun keseringan buntung 🤣😂 lalu siapa ya ? 'Menurut Teten, dia sama sekali tidak terlibat dengan tindakan Muannas tersebut. Dia juga mengaku tak pernah memerintahkan Muannas mensomasi Farid. 'Apa saya sekuasa itu? Bisa perintah?' kelakar bekas aktivis itu sambil tertawa.'
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Tanggapan Rachel Maryam Soal Perawat Belum Terima Insentif COVID-19Artis sekaligus politikus Rachel Maryam mengomentari berita soal perawat disebut belum menerima insentif COVID-19. Apa tanggapannya? Gua kalo ada doi kok ingetnya tensoplast ya 😃 kok cuma komentar doang anggota dewan ini, gunanya dia di Senayan terus apa?
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »